Seperti baru kemarin
Terlalu gugup dan bersemangat aku yang sesampainya di rumah langsung menyalakan ponsel yang baru saja diservis selama seminggu karena kemasukan air. Mencari kontak hanya untuk menelepon temanku, sahabatku, saudara atau apapun itu sebutannya. Ule, bule, fitri, syafitri, sudah lewat hampir 10 tahun lalu dan tetap masih lekat di ingatan seperti baru kemarin lepas maghrib saling sapa di kamar 1 shafa ponpes Fathan Mubina sebagai santri baru, meletakkan koper, tas, gayung, ember dan perintil lainnya. Saling menutupi rasa sedih masing-masing ditinggal ibu bapak di hari pertama masuk SMP sekaligus gugup tak terkira untuk memulai percakapan agar punya teman meski hanya 1. Mengobrol sepanjang malam tentang mimpi, atau belajar merajut yang selalu aku tak pernah bisa melakukannya sebagus dirimu, membicarakan lucunya dan imutnya kucing katamu jauh sebelum aku menyukai kucing seperti sekarang ini, atau menghafal mufrodat bersama-sama yang rasanya hanya berputar di luar tempurung kepala namun engg...