Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

My First Pancake Ever

Gambar
      I made my first pancake in the early morning of 25 June 2019. I've been thinking about making it a long time ago, so proud that I made it though not in the best teste and form ever, but I made it and even combined it with banana so it gave much more nice smells and not that bad i mean delicious anough tho (my friends said) hahahah kinda gave me more confidence in cooking.       You know, i had no cooking confidence before for I've failed tens of times, everytime i try to cook something it ends up being such a mess 😂. I feel so proud enough of myself and i hope that I'll be able to cook and serve even better. Even though i realize that i can't hope for being best in cooking anything, i hope that i'll find my own secret recipe of certain foods that whenever i cook it, i become the most reliable chef and people will remember it for the best taste ever, HEHE. #SoProud

Pocelin Bibir (one of my bad Habbit)

Gambar
Pagi ini di tengah mood aku yg lagi super baik, tanpa sadar tangan ini gatel banget  pocelin (ngopekin), bibir aku yang kering khususnya bagian bawah. Cuma selewat sih sambil rapihin isi kemarin gitu, eh pas ibu ke atas ibu kaget banget "Neng, itu bibir kenapa??" (Pakek nada 'La'). Aku gak kaget duns karena udh tau pasti gara-gara di pocelin. Aku pegang bener 'berdarah' aku usap aja terus langsung turun buat siap-siap berangkat ke kampus.  Pas liat kaca kaget dong kaget bukan main, baru sadar liat kalo darahnya lumayan banyak. Terbanyak kayaknya yg pernah aku dapet sih selama ini sering mocelin bibir. Biasanya kayak cuma setitik gitu darahnya diswab sekali ilanh tapi ini bener-bener banyak buat ukuran bibir. Penampakan: (gak faedah juga sih yak tapi  gapapa la kenangan xoxo) Nah, ini nih parah sangat kan, salah satu kebiasaan aku dari kecil yg belum berubah. Malah kayaknya sepanjang masa TK dan SD itu bibir aku hampir selalu kering dan berdarah kar...

16.43.5.05.19

Di permukaan lantai lembab ini Mimpi berkelibat di antara bayang daun yang jatuh di kiri jendela Aku kembali pada mimpi yang dulu sekali pernah dimiliki Berjalan di sisi jalan diterangi pias senja Menyapa tiap orang baru tanpa ragu Mencintai diri selengkapnya seutuhnya Hampir tersedak saat menatap tulisan your dreams start here di tembok kumuh gedung pinggiran kota Aku sampai di sini Saat itu aku menoleh kembali kesulitan yang dialami masa ini dan bangga dengannya Tak ada ruang untuk takut akan masa depan yang selalu tak pasti Yakin bahwa semua akan terwujud pada waktunya Tapi semua gambar hilang kembali dalam detik jari Bahkan aku lupa lagi apa dan bagaimana itu sampai pada kata ketiga tulisan ini Aku benar-benar lupa.