Alfiah Zalfa Sajidah

Gak kerasa banget udah 1 bulan lamanya aku sama temen-temen dinas di Kalideres, banyak banget hal yang udah dilewatin lah mulai dari sedih, sedih, sedih, eh apasi.. maksudnya sedih, sendu, riang, gembira. Banyak sangat yang udah dilewatin dan ilmu yang didapet dari dinas ini terlebih ini dinas pertama kali aku di Puskesmas Kecamatan (temen yg lain bukan yang pertama kali sih) mulai dari pengalaman pertama aku ngelakuin VT, pertama kali nulis SOAP di saat yang sama pemeriksaan, pertama kali nolong persalinan ‘sungguhan’ (loh emg ada yang boongan neng? Wkwk), sampe pertama kali dapet kakak-kakak super baik yang ngajarin banyak hal hehehe pokoknya hampir bisa dibilang semua yang pertama buat aku. Sebelum lanjut aku mau makasih dulu yang banyak buat temen seperjuangan 1 kloter dinas (Buketu: Indah, Nofi, Yusnia, Rohana, Uci, Anti, Balqis, Elisya, Tesya) dan khususnya Anti Nurhayati sama Rohana Iman Sari Silaen haih enaknya disebutin lengkap di blog pula :P makasih banyak udah jadi teme...

Kemarin baru saja aku dari kampus menaiki bus dari terminal Kampung Rambutan   ke terminal Kalideres untuk melanjutkan dinas malamnya, dari kampus tak hentinya aku bersedih, namun bukan untuk kegagalan yang aku alami, tapi untuk ketidak mampuan aku menenangkan hati salah satu dosenku yang merasa disakiti dan ditinggalkan, setidaknya itu menurutku.. Hari sebelumnya aku juga pergi ke kampus memenuhi panggilan dosenku itu yang dengan sangat tanpa tedeng aling-aling menunjukku untuk menjadi salah satu   kandidat perwakilan mahasiswa berprestasi prodi DIII Kebidanan. Sejujurnya aku merasa tak pantas untuk itu, dan sejujurnya pula banyak sekali yang jauh lebih pantas dan bukan aku. Entah   kenapa, tapi aku ambil semua kepercayaan itu karena tak ada pilihan dan memang hanya tinggal 2 hari watu tersisa untuk pengajuannya dan jujur karena aku mau, sekali itu saja membanggakan ayah dan ibu di kampus dengan prestasi internal yang belu pernah aku dapat. Namun ternyata seket...

Aku sudah melihat banyak jenis manusia yang baik dan   unik dari beberapa daerah di belahan bumi meski tak sampai seperempatnya, bagiku jumlah   itu cukup banyak dibandingkan jumlah panjang waktu   kesempatan hidup hingga detik aku menulis ini. Pernah suatu hari di waktu fajar selepas subuh, aku bertemu dengan seorang ibu asal Mesir yang dengan sangat ringan   memberikan segala yang ada di kantungnya yang nyatanya sudah ia sediakan mungkin sejak petang membeli permen penghilang sakit tenggorokan beserta kue kacang khas Arab dan tak lupa beserta tissue yang ia bungkus rapih, hampir semua yang melewatinya berhenti sejenak untuk mengambil makanan dan peringan sakit tenggorokan yang tak kunjung jua membaik karena udara yang terlampau kering.   Semua ia sediakan secara cuma-cuma berharap keridhaanNya dan berkah dari tanah Haram Madinah Al-Munawwarah   tak lupa ia mendoakan semua orang yang ia temui dengan   kata “ ilaalliqaa’ fii Al-jannah (sampai ber...

The Real Cat's Hooman Mom I've Found i always wonder to meet someone who cares to not only human but animals living. Cause we're not living in such a human earth but living earth and i believe so much that's why we need to  (uhh i'll continue tomorrow i'm just too sleepy hahahah bye) please stay tuned cz it's gonna be such an amazing story of human living with a golden heart i've ever met along my life.

Salah satu hal yg tidak aku sukai dari tidur siang lelap adalah mimpinya. Seringkali mimpi itu datang menjelma menjadi semangat membara tak tergoyahkan yang dibungkus dalam bentuk kelebat mimpi masa kecil. Hal ini tak membuatku sesal pun tak bahagia karena tiap aku terbangun aku menyadari terlalu banyak momen yang telah dilewati dan aku tak tahu pintu mana yang menggiring agar mimpi itu bisa jadi nyata, seringkali membuat aku merasa lebih miris setelahnya karena tahu smua tak bisa digapai dengan begitu mudahnya dan rasanya terlihat terlalu sulit untuk dibangun kembali. Di samping itu lebih banyak sedihnya, seperti siang ini aku tidur lelap di salah satu kamar neneknya Balqis setelah dinas malam yang tak memberi kami tidur kesempatan barang satu jam pun. Tapi inilah yang harus dijalani kataku dalam hati berusaha menegarkan diri yang seketika kata itu terlontar dan seketika itu pula tangisku pecah di antara salam terakhir dan melipat mukena. Entah kenapa akhir akhir ini tak terhitung j...

Siang ini si Adel nama panjangnya Adelian Zachra temen satu kelas di kampus (penting banget apa ya dikasi tau wkwkwk)  tumbenan chat di Line, anak yang satu ini menyandang gelar MAPRES 2 tahun berturut-turut cuy yang berarti kalo 2 semester lagi dia jadi mapres pula kayaknya layak disebut sebagai MAPRES ABADI nih anak xoxo . BTW di samping dia yang otaknya super encer kek sabun cuci tangan di wc umum yang diberikan secara cuma cuma, dia penggemar K-pop sejati plus penjual kosmetik korea juga ini kenapa jadi promosi si -_- udah bisa ketebak deh pokoknyakalo dia ngechat ya antara nawarin kosmetik atau ngasih tau hal berbau K-pop, daaan gak mungkin juga kalo dia nanya pelajaran gitu secara mestinya yang banyakan nanya ya aku ehehe. pas aku buka bener aja dia ngomongin K-pop dsn ngasi link ke post official account di line tentang si peniel