Yang terpikir 1 #thinking Out loud
Akhir-akhir ini rasanya terlalu banyak berpikir keras tentang hampir segala hal dan ini cukup menyiksa, karena selamanya tulisan takkan menyamai kecepatan berpikir pun kata-kata tak sepenuhnya mewakili yang dirasa. Tapi cukup egois jika membiarkannya lewat tanpa terungkap. Akhirnya, sesulit menyusun lego di atas air begitu pula mendorong diri untuk mulai menulis lagi apa yang terpikir lagi dan lagi menahan diri dari malas yang selalu menggelayuti. Dan alasan mengapa menulis judul dengan "yang terpikir 1" karena dengan pedenya berencana akan menulis pikiran-pikiran lainnya padahal untuk memulai saja malas setengah mati di samping memang tak tahu harus memberi judul apa :D wkwkw
Oke,, udah yaa kata pengantar barbahasa bakunya hehe just want to share seringnya pikiran tentang orang-orang di masa lalu jangan diskip bacanya karna dijamin gak akan paham. Lah trus kenapa al? xixi
Blow your mind
Pernah atau bahkan sering bertanya-tanya dan membayangkan bagaimana orang-orang dahulu menjalani setiap harinya, berbicara satu sama lain bersenda gurau, candaan yang terlontar, apa yang mereka lakukan selagi menunggu bus atau kereta? Terlepas dari ada atau tidaknya gadget karna sadar atau tidak kita pernah mengalami saat di mana alat elektronik terasa sangat menakjubkan dengan hanya melihat susunan titik abu-abu yang bergerak turun yg disebut 'tetris' yang menjadi awal layar beresolusi tinggi dengan jutaan warna yang kini terasa sangat biasa. Aku hanya ingin tahu bagaimana candaan yang dapat membuat mereka tersenyum, kesederhanaan yang ada atau cara mereka berpakaian dan protes atas ketidak sesuaian. Melihat wajah kakek dan nenek kita yang dipenuhi keriput tidak dipungkiri bahwa keindahan itu tak tersisa, bohong besar jika dikatakan mereka tak setampan atau secantik orang-orang masa kini. Dulu mereka memiliki gigi yang putih dan kuat, kulit mulus nan kencang, pipi yang merona ketika diterpa mentari pagi, sama seperti kita. Dan itu tak berbekas..
Itu pula beberapa hal yang menjadi alasan tergila-gilanya pada sejarah dan tak masuk akal untuk diacuhkan.
Terheran-heran pada mereka yang berjuang mati-matian untuk terlihat mengagumkan fiskal tetapi tersadar kematian di ujung perjalanan, menggunakan bermilyar-milyar uang untuk merubah segalanya agar terlihat sempurna 'di mata mereka'. Dan terpenting agar dikenal.
Nampaknya orang-orang ini lupa, telah berlalu orang-orang terkenal dan berfisik indah murni karunia Sang Pencipta yg pernah dikenal hampir di seluruh dunia melebihi mereka, dan kini tinggal nama yang bahkan hampir tak dikenal penduduk bumi kecuali orang-orang pada zamannya yang jumlahnya tak sampai sepersepuluh penduduk bumi, itupun tak pasti.
Telah terlewati masa awal ilmu pengetahuan menjadi rasa haus untuk diketahui. Dan mereka yang dijuluki penemu hanya dihapal di kelas-kelas dan seketika hapalan itu menguap bersama dering bel pulang sekolah. Dan tak ada yang benar-benar peduli apalagi mengapresiasi.
Kita Semua kan Terlupakan
Lalai akan eksistensi kebaikan yang tak pernah mati sesingkat apapun hidup, lupa bahwa orang akan dikenang dengan kebaikan pada dirinya dan tersebar selamanya. Karena kebaikan akan selalu tertanam di benak, terpatri di hati semua yang mengenalnya. Berguna bahkan setelah ia meninggalkan bumi lewat do'a yang tak kunjung henti. Dengan kesadaran ini harusnya kita lebih banyak menghabiskan diri untuk kebaikan pada sesama mengalih fungsi uang yang dipakai untuk fisik agar lebih bermakna bagi sesama.
Dan berikan alasan yang masuk akal untuk menjadi takut 'tak dikenal', karena bukankah pada hakikatnya orang hanya akan selalu bersama orang yang benar-benar peduli dan selalu tersingkir mereka yang hanya ingin tahu dan setelahnya pergi..
Dan, bukankah sejatinya kita semua kan menua lalu mati? (seperti orang-orang sebelum ini)
*lagi-lagi kekurangan semangat dan kata-kata untuk mengungkap semua, xixixi
Thank's for reading add your constructive comments please to make me better in writing. Jangan lupa klik tombol ikuti y wkw
Oke,, udah yaa kata pengantar barbahasa bakunya hehe just want to share seringnya pikiran tentang orang-orang di masa lalu jangan diskip bacanya karna dijamin gak akan paham. Lah trus kenapa al? xixi
Blow your mind
Pernah atau bahkan sering bertanya-tanya dan membayangkan bagaimana orang-orang dahulu menjalani setiap harinya, berbicara satu sama lain bersenda gurau, candaan yang terlontar, apa yang mereka lakukan selagi menunggu bus atau kereta? Terlepas dari ada atau tidaknya gadget karna sadar atau tidak kita pernah mengalami saat di mana alat elektronik terasa sangat menakjubkan dengan hanya melihat susunan titik abu-abu yang bergerak turun yg disebut 'tetris' yang menjadi awal layar beresolusi tinggi dengan jutaan warna yang kini terasa sangat biasa. Aku hanya ingin tahu bagaimana candaan yang dapat membuat mereka tersenyum, kesederhanaan yang ada atau cara mereka berpakaian dan protes atas ketidak sesuaian. Melihat wajah kakek dan nenek kita yang dipenuhi keriput tidak dipungkiri bahwa keindahan itu tak tersisa, bohong besar jika dikatakan mereka tak setampan atau secantik orang-orang masa kini. Dulu mereka memiliki gigi yang putih dan kuat, kulit mulus nan kencang, pipi yang merona ketika diterpa mentari pagi, sama seperti kita. Dan itu tak berbekas..
Itu pula beberapa hal yang menjadi alasan tergila-gilanya pada sejarah dan tak masuk akal untuk diacuhkan.
Terheran-heran pada mereka yang berjuang mati-matian untuk terlihat mengagumkan fiskal tetapi tersadar kematian di ujung perjalanan, menggunakan bermilyar-milyar uang untuk merubah segalanya agar terlihat sempurna 'di mata mereka'. Dan terpenting agar dikenal.
Nampaknya orang-orang ini lupa, telah berlalu orang-orang terkenal dan berfisik indah murni karunia Sang Pencipta yg pernah dikenal hampir di seluruh dunia melebihi mereka, dan kini tinggal nama yang bahkan hampir tak dikenal penduduk bumi kecuali orang-orang pada zamannya yang jumlahnya tak sampai sepersepuluh penduduk bumi, itupun tak pasti.
Telah terlewati masa awal ilmu pengetahuan menjadi rasa haus untuk diketahui. Dan mereka yang dijuluki penemu hanya dihapal di kelas-kelas dan seketika hapalan itu menguap bersama dering bel pulang sekolah. Dan tak ada yang benar-benar peduli apalagi mengapresiasi.
Kita Semua kan Terlupakan
Lalai akan eksistensi kebaikan yang tak pernah mati sesingkat apapun hidup, lupa bahwa orang akan dikenang dengan kebaikan pada dirinya dan tersebar selamanya. Karena kebaikan akan selalu tertanam di benak, terpatri di hati semua yang mengenalnya. Berguna bahkan setelah ia meninggalkan bumi lewat do'a yang tak kunjung henti. Dengan kesadaran ini harusnya kita lebih banyak menghabiskan diri untuk kebaikan pada sesama mengalih fungsi uang yang dipakai untuk fisik agar lebih bermakna bagi sesama.
Dan berikan alasan yang masuk akal untuk menjadi takut 'tak dikenal', karena bukankah pada hakikatnya orang hanya akan selalu bersama orang yang benar-benar peduli dan selalu tersingkir mereka yang hanya ingin tahu dan setelahnya pergi..
Dan, bukankah sejatinya kita semua kan menua lalu mati? (seperti orang-orang sebelum ini)
*lagi-lagi kekurangan semangat dan kata-kata untuk mengungkap semua, xixixi
Thank's for reading add your constructive comments please to make me better in writing. Jangan lupa klik tombol ikuti y wkw
Komentar
Posting Komentar