Jadi ceritanya iseng-iseng buka email yang dulu-dulu, terus buka draft dan nemuin folder "essay mini project-Bismillah" diinget-inget ternyata ini email yang dulu pernah dikirim ceritanya buat iseng-iseng ikut lomba buat essay tentang negara Georgia dari kedutaan sana yang hadiahnya bingkisan dan kesempatan kunjungan kesana sekitar 3 harian... lumayan kan?? lomba ini sebenernya emang lomba tertutup dan ga habisin banyak uang karena cuma cukup kirim essay dan data diri via emiail yang waktu itu cuma sekedar buat iseng karena belum mulai kuliah juga pas akhir-akhir tahun 2015 waktu itu.Biarpun gitu, buat bikin hasil sependek dan amatir ini pun sampe pusing lebih dari seminggu karena emang pertama kali buat essay wkwkwk:) tapi ya alhamdulillah lah ya, cuma ngenesnya baru sadar ternyata itu pesan memang TAK PERNAH TERKIRIM kesana karena gagal yang parahnya gak disadarin, pantes gak ada kabar ya karena setau aku kalo email ke pihak kayak gitu pasti ada balesan menang gak menang minimal ucapan terima kasih telah berpartisipasi :') tapi gatau kenapa biarpun sadar ini amatir tapi tetep kerasa 'sakitnya tuh di sini' #loh hahaha. Di bawah ini aku cantumin essaynya waktu itu, check it out!


Georgia: Kebangkitan Mutiara Kaukasia 



Indah,kaya, unik, dan kental akan sejarah. Sepertinya 4 kata itu yang agaknya pas untuk mendeskripsikan Negara Georgia, negara yang pada tahun 1991 lalu baru melepaskan dirinya dari Rusia kini bersinar dan nampaknya akan semakin benderang. Georgia adalah negara transbenua yang berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah Barat, Azerbaijan di sebelah Timur, Rusia di sebelah Utara, Armenia di Selatan, dan Turki di Barat Daya . Memiliki luas tutorial 69.700 km2 dengan penduduk berjumlah sekitar 4,4 juta jiwa dengan 84% penduduknya beretnis murni Georgia. Ibu kotanya adalah Tbilisi yang juga kota terbesarnya, berbahasa pengantar Georgia sendiri dan pemilik salah satu dari 14 alphabet yang dikenal di dunia, ‘kartvelian’. Georgia memiliki kekayaan alam yang melimpah, keindahan wilayah yang mengundang banyak decak, kebudayaan yang menjadi padu, serta sejarah panjang yang memperlihatkan banyaknya perjuangan demi mempertahankan bangsa meski dengan banyaknya lelah dan darah. Tak dapat dipungkiri bahwa hampir dari setiap petak tanah Georgia telah didiami dan diduduki oleh beribu-ribu orang dari etnis dan bangsa yang berbeda di masa lalu dimulai dari penaklukan oleh Bangsa Romawi pada abad 1 SM kemudian Bangsa Arab dalam rangka menyebarkan agama Islam pada tahun 645 M, disusul oleh Imperium Byzantium pada abad 10 hingga kebangkitannya kembali pada abad 12 oleh Raja yang dijuluki ‘David the Builder’ (1089-1125) di tangannya lah rakyat Georgia mulai melihat harapan untuk merebut Georgia kembali yang kemudian perjuangannya dilanjutkan oleh anak dan cucunya yang terkenal Ratu Tamara, wanita pertama yang memimpin Georgia di tangannya lah masa keemasan tiba di abad pertengahan saat itu. Ratu Tamara amat disegani sekaligus dicintai rakyatnya, di koin-koin dan beberapa peninggalan pemerintahannya tertulis; “by the will of God, King of Kings, and Queen of Queens of the Abkhazians, Kartvelians, Arranians, Armenians, Shirvanshah, and Shahanshah autocrat of all the East and the West Glory of the world and faith, champion of the Messiah” Dengan kuasa Tuhan, Raja dari semua Raja, Ratu dari semua Ratu Abkhazians, Kartvelians, Arrenians, Armenians, Shirvanshah, and Shahanshah otokrat dari semua kemuliaan di Timur dan Barat juga keimanan, juara Sang Mesias Namun kemerdekaan Georgia kembali terebut saat penaklukan Mongol yang juga memakan banyak korban serta meluluh lantakkan mutiara dari Kaukasia ini yang terjadi di abad 13. Abad ke 16, berada di antara dua kakuasaan dengan bagian Barat oleh Turki dan Timur oleh Persia sampai pada abad ke 18 di mana Raja Bagrationi menggerakkan rakyatnya dan merebut tanah bagian utara, tapi sadar bahwa tidak dapat bertahan sendiri akhirnya kerajaan Georgia saat itu membentuk aliansi dan meminta perlindungan kepada Kerajaan Rusia. Perjanjian itu tetap berlangsung hingga 1801, sepertinya Rusia tak dapat menahan diri dengan keindahan serta kekayan alam tanah Georgia yang berbuah pembatalan perjanjian oleh Rusia dan memasukkan Georgia sebagai bagian dari negaranya. Penghinaan yang tak mungkin dilawan itu berlangsung hingga 200 tahun lamanya. Tapi Georgia kini bahkan telah bersinar di atas keindahannya, seperti julukan atasnya ‘ mutiara dari Kaukasia’ menyimpan berbagai macam keindahan yang tak dapat dipandang sebelah mata seperti budaya dan seni dan nampaknya Negara Georgia harus masuk dalam daftar negara yang mesti dikunjungi, karena orang-orang Georgia selain dikenal dengan kekuatannya, tapi juga keramahannya pada tamu. Itu karena menurut mereka para ramu adalah orang-orang yang dikirim oleh Tuhan, sehingga mereka akan sangat senang untuk menjamu yang pastinya membuat pendatang nyaman. Hal menarik lainnya dan paling terkenal adalah tariannya yang seluruh gerakannya mencakup dari yang paling gemulai dan lembut hingga yang paling maskulin, tariannya sangat tua dan teradopsi dari bermacam-macam wilayah yang berbeda yang dapat terlihat dari setiap gerakannya serta pakaian, begitupun musiknya yang dikenal sebagai musik ‘polyphonic’ yakni penggabungan banyak irama menjadi satu sebagai yang tertua di dunia. Para pecinta minuman anggur mesti berterima kasih pada negara satu ini, pasalnya negara inilah yang pertama kali memfermentasikan anggur menjadi sebuah minuman. Menurut para ahli arkeolog, sekitar 7000 tahun SM orang-orang Georgia sudah mulai meletakkan jus anggur di bawah tanah di dalam sebuah kendi tanah liat atau disebut ‘kvevri’ untuk difermentasikan selama musim dingin. Bahkan, pada hari ini Georgia memiliki lebih dari 500 jenis minuman anggur dan anggur Georgia adalah yang terbaik di dunia. Woaahhh .. Status Georgia sebagai negara transbenua dan terletak di Kaukasia menjadi refleksi sempurna dari wilayah eurasia di mana kebudayaan barat dan timur berpadu, juga sebagai salah satu jembatan penghubung dua benua dalam banyak sektor di masa lampau hingga kini. Dengan kekayaan alam baik dari tambang maupun pertanian. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Georgia boleh jadi masih dibilang baru, tapi nyatanya hubungan ini tak butuh waktu lama untuk menunjukkan eksistensinya yang menguntungkan di segala bidang. Nyatanya nilai perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan sejak 2010 dan terus meningkat di tahun setelahnya, volume perdagangan keduanya mencapai 58,76 juta dollar AS naik sebanyak 40,93% dibandingkan tahun 2011. Dan baru-baru ini diadakan pertemuan Dubes Zurab Aleksidze dengan ketua DPD RI Irman Gusman yang memfokuskan pembicaraan pada penguatan ‘people to people’ agar hubungan antar kedua negara juga terasa kuat antar masyarakat dan komunikasi lebih terbuka luas. Rasanya tidak berlebihan jika dikatakan hubungan ini sangat menguntungkan bagi Indonesia dan Georgia karena disambut dengan keragaman budaya, kekayaan alam, juga kemiripan perjuangan dan nilai sejarah, jadi tak ada alasan untuk mengacuhkan potensi dan peluang hubungan antar kedua negara ini. . 

Daftar Pustaka  www.wikipedia.org  www.beritadaerah.co.id  https://m.youtube.com  https://m.padek.com 

Short Biography Bernama lengkap Alfiah Zalfa Sajidah, lahir di Jakarta, 19 Desember 1996. Hanya seorang yang suka menulis apa saja selagi rajin dan baru lulus SMA jadi serba tanggung ^^. Ingin tahu hampir pada segala hal and honestly this is my first essay so i apologize for the unqualified writing, just trying do my best dan ingin tahu seberapa mampu melakukan hal baru. Thank you anyway for this chance  Alhamdulillah atas izin Allah SWT, penulisan esai ini dapat diselesaikan, mohon maaf atas banyaknya kekurangan ataupun kesalahan. Dalam penulisan esai ini saya berusaha untuk seobjektifitas mungkin tanpa menyaru fakta dan opini serta suatu kebanggan adalah murni hasil karya sendiri, dan informasi yang tertulis di dalamnya didapat dari pencarian beberapa artikel dengan memahami info tanpa mengurangi makna di dalamnya lalu menyampaikannya dengan tanpa ada penyalinan. Wassalamu’alaikum Bekasi , 11 Oktober 2015 (Alfiah Zalfa Sajidah) 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tahun Semuanya Berubah

1 Tahun Homecare

Sifat Dasar Manusia: Jahat