Kursi Panas Sesungguhnya

-


Sekarang pukul 10.32 dan matahari sedang merangkak naik, sampai kurang dari 1/4 garis lurus bayangan yg ada di muka bumi ini #apasi. Tunggu, tunggu dulu.. ada yang menarik perhatian aku entah kenapa. Kami manusia yang jumlahnya 150an kurang, sedang ngantri tanpa berbaris di depan rumah warna coral pink berplang Pelayanan Kesehatan Sim. Semua dari kami punya tujuan yang sama Bikin Sim. Seperti biasanya, salah satu kekurangan ruang tunggu di Negeri ini adalah seringnya jumlah kursi tunggu yang gak sebanding dengan jumlah manusia yang datang. Sama seperti biasanya, siang ini pun begitu. Alhasil banyak yang duduk di bangku, lebih banyak lagi yang jongkok, setengah jongkok, duduk di pinggiran tembok, di ujung gang, duduk di depan pager rumah orang demi dapet posisi yg uenak.

Aku baru dateng beli gorengan di luar karena yakin antrian bakal lama, pas kembali pun (tetep masih lama nunggu), aku yakin kemungkinan besar bakal gak dapet duduk sekembalinya kesana melihat dari depan aja orang udah pada bejibun. Tapi ternyata ada 1 kursi yg gak keisi di ujung kanan belakang sana, 1 kursi yang meskipun hampir semua orang lihat, gak ada yg mau isi. Kursi itu warnanya sama dengan yg lain, biru tua sedikit mengkilap tanpa busa di atasnya yang bisa dipastikan tidak empuk sama sekali bahkan cenderung keras hoho. Alasannya jelas, posisi kursi itu sedikit pinggir dan alhasil gak dapet bagian bawah atap depan rumah, gak tertutup cahaya dari atas pun gak ketutip tembok di depan. Posisi yang pas banget buat berjemur tanning kulit gratis wkwkw. Jadi bisa dimaklum kenapa kursi di situ gak ada yg mau duduk sama sekali, awalnya aku coba duduk di situ rasanya gak sampe 3 menit semua bagian kulit yang menghadap permukaan jadi naik 2° menghangat wkwk kepikiran buat duduk di samping mbak-mbak di bawah tenda aja. Tapi untungnya sebelum itu, ibu yg duduk di sebelah ternyata udah selesai dan pergi buat tahap selanjutnya. Huft Alhamdulillah, maaf kursi bukannya gamau kamu diisi, untuk jam segini kayanya kamu lebih pas jadi tempat naro barang, bukan badan HAHAHA :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faqih kakak Daris

-
Gambar
2 bulan 15 hari tepat terlewati sejak melahirkan anak kedua. Daris nama yang disematkan mas Indra karena teringat teman lamanya asal Aceh yang saat ini entah di mana.   Terlewati sudah masa-masa 2 minggu pertama menjadi orang tua 2 anak. Tempo hari, kami berdua sempat nangis bareng saat dua anak kami tertidur lelap. Bukan karena lelah atau cekcok pasutri. Tapi, karena kami terenyuh dengan penerimaan anak pertama kami yang ternyata lebih siap menerima kehadiran adiknya, jauh lebih siap daripada kami berdua.  Selalu antusias dan siap membantu apapun yang bisa dia lakukan untuk meringankan beban kedua orang tuanya saat kerepotan, menemani adiknya kapanpun dan bahkan sempat beberapa kali enggan diajak jalan sore bersama Bapaknya dan memilih di rumah saja. Aneh, betapa anak umur 3 tahun 2 bulan bisa berubah sebegitu drastis menjadi sangat ngemong dan blend well quick shifting into a new condition . Sedangkan untuk kami yang hampir usia kepala 3 perubahan itu terasa sulit....
Baca selengkapnya

Tahun Semuanya Berubah

-
Gambar
Tulisanku akan dimulai dengan deskripsi singkat suasana saat aku menulis ini. Hujan baru saja berhenti, suara kipas angin di kamar tempat anakku tidur terdengar sampai ruang tengah, suami tertidur lelap sedari tadi. Tinggal aku yang masih saja memandangi gawai dan membuka aplikasi blogger ini tak ayal karena kebosanan dan tak tahu lagi harus mengerjakan apa agar terlelap cepat. Satu tahun berlalu sudah sejak kali terakhir aku menulis dan menghias laman blogku ini. Terakhir di bulan Februari 2022 menulis tentang hal receh ngidam di usia kandungan 4 bulanku, sama sekali enggak berbobot. Tapi patut diapresiasi karena ternyata masih 'setidaknya' menyempatkan diri menulis saat ngidam dan kehuyungan seharian. Saat sendirian terbangun di waktu malam, seringkali banyak pikiran dan perasaan bertengger di dada. Hingga beberapa kenangan yang tak terasa berlalu begitu cepat. Aku yang saat ini sudah bersuami dan memiliki bayi, rasa rasanya baru kemarin berlelah lelah ria mencari pekerjaan b...
Baca selengkapnya

1 Tahun Homecare

-
Awal buka homecare Desember 2023 lalu, berharap sama Allah pelayanan yg aku kasih selain bisa jadi tambahan kegiatan di sela harian ngurus anak n suami, tambah penghasilan juga, pasienku aku harap bisa jadi temen atau bahkan saudara untuk aku yang dari jauh ini. kehidupan aku 25 tahun semuanya tertinggal di jabodetabek, memori masa kecil, keluarga dan sahabat semuanya jauh di sana. Setelah menikah, di Boyolali ini semuanya terasa asing untuk aku, aku bener bener buka lembar baru dengan semua orang baru. Jadi saat itu berharap banget bisa punya temen perempuan untuk aku ajak bicara hal remeh harian supaya segalanya terasa lebih ringan. Awal dapet pasien seneng banget satu pasien bisa 2.5 jam padahal cuma pijat bayi, karna ngobrol lama. Seneng banget dapet cerita baru dari orang yang berbeda setiap harinya, banyak pelajaran dan semuanya terasa dekat di hati. Hari ini aku sadar Allah kabulkan semuanya, mbak Rita yg jauh bela belain dateng demi jenguk dan ketemu di rumah. Semoga sehat te...
Baca selengkapnya