Yudisium 20 Mei 2019

-


Sebenernya yudisium itu artinya apa? 
     Aku pikir yudisium ya gak sekedarnya sebuah formalitas untuk mengumumkan kelulusan seseorang di semester itu. Dan menurut aku gak sesakral itu dan ketika gak diadakan pun gak ada masalah. Why TH are you saying that bibeh? Sama kayak siang itu tanggal 20 Mei 2019, setelah sedikit klise drama ala mahasiswa yang agak susah diatur buat kumpul, persayaratan bayar TOEFL yg belum semuanya bayar, peringatan ditahan pengumuman ketika belum semuanya bayar, dsb.
      Akhirnya kami semua kumpul di satu-satunya tempat yang tersedia yaitu perpustakaan karena katanya listrik mau mati jadilah dipilih perpus sebagai tempat strategies buat mengumumkan kelulusan oleh ibu Kaprodi dan Kajur. Bukan masalah sih kumpul 147 mahasiswi di ruang yg bahkan gak pernah dipakek untuk nampung sejumlah itu. Aku cuma mikir apa bedanya yudisium dan gak diyudisum? Ketika yudisium itu sendiri hanya perkumpulan non-formal untuk ajang sebutan nama lulus dan gak lulus itupun gak semua disebut. 
    Sempet sedih pisan sih pas denger pada cerita kalo D4 Yudisiumnya kumpul dosen-dosennya sambil dibacain satu-satu juga sambil ucapin kata pisah dan sedih-sedih, perlu digaris bawahin jadi beda bukan berarti buruk, tapi bukankah kita cenderung mengingat momen terakhir? Dan berharap itu bakal jadi salah satu moment terbaik yg kita punya? Itu gal cukup sulit dilakuin kalo aja persayaratan pembayaran yg rumit itu gak ada yang akhirnya ngorbanin hilangnya momen yg bagus seakan-akan cuma sekedar formalitas. Aku cuma... Kenapa gak ada beda?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tahun Semuanya Berubah

-
Gambar
Tulisanku akan dimulai dengan deskripsi singkat suasana saat aku menulis ini. Hujan baru saja berhenti, suara kipas angin di kamar tempat anakku tidur terdengar sampai ruang tengah, suami tertidur lelap sedari tadi. Tinggal aku yang masih saja memandangi gawai dan membuka aplikasi blogger ini tak ayal karena kebosanan dan tak tahu lagi harus mengerjakan apa agar terlelap cepat. Satu tahun berlalu sudah sejak kali terakhir aku menulis dan menghias laman blogku ini. Terakhir di bulan Februari 2022 menulis tentang hal receh ngidam di usia kandungan 4 bulanku, sama sekali enggak berbobot. Tapi patut diapresiasi karena ternyata masih 'setidaknya' menyempatkan diri menulis saat ngidam dan kehuyungan seharian. Saat sendirian terbangun di waktu malam, seringkali banyak pikiran dan perasaan bertengger di dada. Hingga beberapa kenangan yang tak terasa berlalu begitu cepat. Aku yang saat ini sudah bersuami dan memiliki bayi, rasa rasanya baru kemarin berlelah lelah ria mencari pekerjaan b...
Baca selengkapnya

1 Tahun Homecare

-
Awal buka homecare Desember 2023 lalu, berharap sama Allah pelayanan yg aku kasih selain bisa jadi tambahan kegiatan di sela harian ngurus anak n suami, tambah penghasilan juga, pasienku aku harap bisa jadi temen atau bahkan saudara untuk aku yang dari jauh ini. kehidupan aku 25 tahun semuanya tertinggal di jabodetabek, memori masa kecil, keluarga dan sahabat semuanya jauh di sana. Setelah menikah, di Boyolali ini semuanya terasa asing untuk aku, aku bener bener buka lembar baru dengan semua orang baru. Jadi saat itu berharap banget bisa punya temen perempuan untuk aku ajak bicara hal remeh harian supaya segalanya terasa lebih ringan. Awal dapet pasien seneng banget satu pasien bisa 2.5 jam padahal cuma pijat bayi, karna ngobrol lama. Seneng banget dapet cerita baru dari orang yang berbeda setiap harinya, banyak pelajaran dan semuanya terasa dekat di hati. Hari ini aku sadar Allah kabulkan semuanya, mbak Rita yg jauh bela belain dateng demi jenguk dan ketemu di rumah. Semoga sehat te...
Baca selengkapnya

Sifat Dasar Manusia: Jahat

-
Gambar
Topik tulisan kali ini barangkali akan sangat kontroversial dan debatable , tapi berhubung dirasa mampu menghidupkan kembali kejut sinaps otak yang akhir-akhir ini tertidur, aku memutuskan menulis lagi dengan materi ini. Termotivasi dari tulisan tentang manusia di platform kesayangan; Quora. Sejujurnya, istilah yang menyebutkan " semua manusia pada dasarnya dilahirkan baik " jauh lebih familiar dan mudah diterima karena menenangkan, ketimbang judul di atas " manusia jahat pada dasarnya ". Fakta mutlak kalau kita sebagai individu cenderung lebih mudah menerima informasi yang membuat kita senang hingga mengabaikan kabar buruk, rasanya hampir semua orang yaa begitu. Maunya manis melulu dan menghindari pahit dalam segala hal. Terlepas dari banyaknya berita covid-19 yang tak kunjung usai, akhir-akhir ini aku malah sering buka laman FB seorang MUA yang isinya  makeup an sembari cerita tentang kriminalitas di belahan dunia mana aja, yang tindakan juga kejahatan mereka san...
Baca selengkapnya