Filantropi dan Altruisme, Udah Tau?

Siang hari yang terik bin panas menyengat ini ceritanya adalah aku secara acak baca artikel tentang bagaimana Bill Gates iri dengan sikap dan perilaku Steve Jobs, what? Seorang Bill Gate loh yang hartanya 9,6 USD (Forbes, 2019) bisa iri? O pasti irinya bukan di bagian harta, jabatan, atau insecurities yang kebanyakan dirasain manusia jaman ini, tapi di artikel itu disebut kalo Bill iri sama sikap Steve Jobs yang meyakinkan dan punya kemampuan speech yang bagus, mampu meyakinkan orang-orang untuk tertarik hingga akhirnya beli barang yang diproduksinya meskipun sesekali gak bagus-bagus amat (ini kata pakde Bill yo bukan kata aku wkwkwk) artikel di sini, nah setelah penjelasan itu ada kata yang menarik perhatian aku karena di ujung artikel dijelasin kalau menurut Bill Gates beliau berharap punya kemampuan promosi yang baik yang mendorong lembaga filantropi yang dia miliki yang terbesar di dunia saat ini berjalan dan lebih baik sehingga banyak orang yang mau berkontribusi. Otak aku yang mestinya mencerna lebih gampang karena artikel itu berbahasa Indonesia dan tanpa diragukan lagi diri aku 100% mengalir darah Indo harusnya gak perlu donggg mikir keras, tapi ternyata kata filantropi yang gak aku pahami itu jadi bikin aku gak ngerti inti dari paragraf selanjutnya, lembaga filantropi apa? bagusnya apa? kenapa dibanggakan yang terbesar segala? apa hubungannya sama kemampuan speech yang bagus dari Steve? pokoknya jadi gak ngerti inti pembicaraan ke arah mana hanya karena gak ngerti arti 1 kata itu. Pokoknya parah.com laaah.

Terdorong, akhirnya aku carilah makna kata itu di web. ternyata filantropi itu sendiri artinya adalah suatu kegiatan atau sikap mencintai sesama manusia yang ditunjukan melalui aksi sukarela dalam bentuk menolong, membantu, atau sumbangan (charity), dan filantropi itu sendiri ada 2 jenisnya yaitu filantropi tradisional dan filantropi keadilan sosial. Intinya perbedaan keduanya kalau filantropi tradisional itu bisa dibilang sikap sukarela membantu yang bentuknya individu misal: nyumbang ke masjid pakek duit sendiri, ngasih anak yatim, ngajar anak difabel, dan sebagainya. Nah sedangkan filantropi keadilan sosial itu kegiatan sukarela membantu manusia yang juga mengajak orang laen, misalnya mau nyumbang ke panti asuhan tapi terpikir ajak yang lain sampe terkumpul banyak dan banyak yang kontribusi juga, atau adain bakti sosial yang beberapa minggu sebelumnya digalang dana, pakaian, barang untuk disumbangin dan kita jadi pelaksananya sekaligus mediator dan promotor #asek yang menghubungkan sosok atau pihak yang butuh dengan yang mau dan berkelebihan, sama kayak Bill Gates juga di mana beliau punya lembaga filantropi terbesar di dunia yang dijelasin di artikel, nah beliau intinya pengen mengajak banyak orang untuk kontribusi membantu sesama supaya berjalan lebih baik lagi, untuk mencapai itu salah satu skill yang beliau harap dimiliki ya skill promosi, speech sama kayak Om Steve Gates ini. Makanya jadi runut tuh dan bisa disimpulin bentuk filantropi yang dijalanain pakde Bill ya filantropi keadilan sosial. Yang tujuannya mewujudkan keadilan, dengan semakin banyak ngajak banyak orang supaya semua bisa terealisasi (wedeh pilihan katanya lumayan nih tbtb ngerasa pinter wakakaka). Sampe sini dipahami, sembarah?

LANJUT..

Terus pas lagi enak buka dan baca pengertian si filantropi ini, ada lagi aja itu nongol istilah yang sekali lagi aku gak ngerti (orang mana si bu? planet luar ha?), automatically ngerasa triggered and realized pada saat yang sama tentang betapa bodohnya diri ini yang gak ngerti istilah bahasa padahal katanya manusia yang cinta tumpah darah indonesia. Istilah selanjutnya adalah altruisme yang rasanya pernah didenger tapi entah di mana dan kapan siapa yang ngomong, konteks apa, apa, apa, apa, gangerti xoxo. Altruisme itu artinya menolong tanpa pamrih gais. Jadi sedikit banyak dipahami sih kenapa dia dibahas juga di artike yang sama karena emang nyambung kan. Rasanya kayak makan roti tawar gapakek butter atau ceres (meses?), gak lengkap dan aneh kalo filantropi gak disandingkan dengan altruisme:sikap cinta manusia dan kerelaan menolong sesama (filantropi), dan menolong tanpa pamrih (altruisme). Menurut aku sendiri keduanya harus bareng entah gimanapun itu karena ketika udah ada satu sifat atau perilaku mencintai manusia dan kerelaan membantu sesama, gak akan afdhol kalo gak dibarengi perilaku menolong tanpa pamrih. Ketika kita berkomitmen diri untuk membantu dan mencintai sesama, kita gak bisa kan menjadi egois dan minta feedback bintang 5 (lah ini rating gojek bu?), maksudnya gak bisa kita minta timbal balik perlakukan yang sama atau kebaikan baru yang akan kita dapetin dari mereka. Namanya juga sukarela dan cinta, mestinya gak masalah dong kalo gak berbalas (apasi).

Aku nulis ini agak menggebu yak, tumben semangat gini wkwkw. LANJUT!
Di sisi lain, menurut aku keabsenan salah satu dari 2 perilaku itu rasanya cukup bakal ngebuat si pelakunya kecewa dan sakit lah pastinya, ketika orang cinta manusia lainnya dan mau ngebantu tapi di hatinya ada rasa mau dibalas kebaikannya dan di kemudian hari gak sesuai ekspektasi dia , kebaikannya  malah dilupakan dan memang sifat manusia gitu kan? cenderung melupakan kebaikan dan berfokus pada hal yang buruk, mestinya orang ini gak kaget karena alamiah manusia kayak gitu tapi karena rasa harapnya untuk dibales lah saat itu kejadian, boom orang ini bakal super kecewa karena ngerasa dia udah niat baik, ngelakuin hal baik, did an effort into it, tapiiii kebaikannya gak dihargai dengan pengertian yang dia buat sendiri yaitu: dibalas budinya. 

Atau kondisi yang kedua dia punya sikap  tiap ada momen menolong dia melakukan tanpa pamrih, tapi gak punya dorongan mencintai sesama dan rela membantu ya sama aja incomplete karena rasanya mubazir aja sikap tanpa pamrih dia gak disokong cinta yang besar dan kerelaan untuk berkontribusi bagi sesama, yaaa di zona nyaman aja gitu. At the end of the day, jadi inget kata-katanya Aa Gym; "2 hal yang selalu diingat, kebaikan orang lain pada diri kita dan kesalahan kita pada orang lain. Tapi 2 hal juga yang harus dilupakan, kebaikan kita pada orang lain dan kesalahan  orang lain pada kita". Kata penutup tulisan yang dalem dan bermakna kan? Hihi.. #BeFilantropistAndAltruismist. Assalamu'alaikum!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faqih kakak Daris

Tahun Semuanya Berubah

1 Tahun Homecare