[Mencoba] Diabadikan, Agar Dikenang

-

Neng Nisa sebelum masuk ruang ujian

Foto di atas adalah potongan kecil dari memori di tanggal 20 Juli 2019, hari itu aku nemenin Neng Nisa sepupu aku yang mau tes masuk kampus di Mercu Buana. Gak perlu dijelasin lagi lah hecticnya gimana ya karena kebanyakan pasti pernah ngerasain momen itu, momen riweuh-riweuh bin pusing dan serba gak pasti setelah lulus SMA, jadi semua kemungkinan dan peluang dicoba. Kalo badan sanggup plus duit buat daftarnya ada, semua kampus dicoba dah wkwkwkw.

Padahal cuma nemenin dan emang pertama kali nemenin adek tes kuliah, kebetulan baru lulus juga ceritanya (ceilah) jadi ada waktu lowong. BTW aku sama sepupu aku ini jarang ketemu karena rumah dia di Garut dan cuma sesekali ke Jakarta atau Bekasi ini, seharian bareng bikin inget ke diri sendiri momen-momen pas dulu tes masuk kuliah, deg-degannya, siapa aja yg anterin, dan tadaaa sekarang ogut yang ada di posisi orang itu heheyyy.. kebanyakan basa basi btw.

Inti dari foto ini adalah, hari itu aku ngerasa bimbang antara perlu atau enggaknya ambil foto si Neng Nisa ini dan foto bareng juga karena yaa emang lagi bukan momen seneng-seneng, sempet ada pikiran juga gimana kalo nanti gak ada yg lulus dan liat foto ini pasti malah sedih. Huhu.. Akhirnya aku tetep ambil foto, waktu itu pikiran aku lebih kuat untuk yakin apapun hasilnya apakah yang diharapkan atau enggak kan itu terserah Allah, udah yang terbaik.

Lagi riweuh bgt jilbab WKWK

Apapun itu  gak ada hubungannya dengan ambil foto atau enggak, toh kita ambil foto untuk kenangan dan ketika kita ngeliat lagi ke belakang melalui foto itu, harapannya kita akan bersyukur untuk semua jalan yang udah dilalui. So whatttt? Ngomong-ngomong, Alhamdulillah Neng Nisa lulus dan sedang di IPB lhooo terus liat foto ini jatohnya jadi terharu, bersyukur, lucu, gemash, de el el :*



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faqih kakak Daris

-
Gambar
2 bulan 15 hari tepat terlewati sejak melahirkan anak kedua. Daris nama yang disematkan mas Indra karena teringat teman lamanya asal Aceh yang saat ini entah di mana.   Terlewati sudah masa-masa 2 minggu pertama menjadi orang tua 2 anak. Tempo hari, kami berdua sempat nangis bareng saat dua anak kami tertidur lelap. Bukan karena lelah atau cekcok pasutri. Tapi, karena kami terenyuh dengan penerimaan anak pertama kami yang ternyata lebih siap menerima kehadiran adiknya, jauh lebih siap daripada kami berdua.  Selalu antusias dan siap membantu apapun yang bisa dia lakukan untuk meringankan beban kedua orang tuanya saat kerepotan, menemani adiknya kapanpun dan bahkan sempat beberapa kali enggan diajak jalan sore bersama Bapaknya dan memilih di rumah saja. Aneh, betapa anak umur 3 tahun 2 bulan bisa berubah sebegitu drastis menjadi sangat ngemong dan blend well quick shifting into a new condition . Sedangkan untuk kami yang hampir usia kepala 3 perubahan itu terasa sulit....
Baca selengkapnya

Tahun Semuanya Berubah

-
Gambar
Tulisanku akan dimulai dengan deskripsi singkat suasana saat aku menulis ini. Hujan baru saja berhenti, suara kipas angin di kamar tempat anakku tidur terdengar sampai ruang tengah, suami tertidur lelap sedari tadi. Tinggal aku yang masih saja memandangi gawai dan membuka aplikasi blogger ini tak ayal karena kebosanan dan tak tahu lagi harus mengerjakan apa agar terlelap cepat. Satu tahun berlalu sudah sejak kali terakhir aku menulis dan menghias laman blogku ini. Terakhir di bulan Februari 2022 menulis tentang hal receh ngidam di usia kandungan 4 bulanku, sama sekali enggak berbobot. Tapi patut diapresiasi karena ternyata masih 'setidaknya' menyempatkan diri menulis saat ngidam dan kehuyungan seharian. Saat sendirian terbangun di waktu malam, seringkali banyak pikiran dan perasaan bertengger di dada. Hingga beberapa kenangan yang tak terasa berlalu begitu cepat. Aku yang saat ini sudah bersuami dan memiliki bayi, rasa rasanya baru kemarin berlelah lelah ria mencari pekerjaan b...
Baca selengkapnya

1 Tahun Homecare

-
Awal buka homecare Desember 2023 lalu, berharap sama Allah pelayanan yg aku kasih selain bisa jadi tambahan kegiatan di sela harian ngurus anak n suami, tambah penghasilan juga, pasienku aku harap bisa jadi temen atau bahkan saudara untuk aku yang dari jauh ini. kehidupan aku 25 tahun semuanya tertinggal di jabodetabek, memori masa kecil, keluarga dan sahabat semuanya jauh di sana. Setelah menikah, di Boyolali ini semuanya terasa asing untuk aku, aku bener bener buka lembar baru dengan semua orang baru. Jadi saat itu berharap banget bisa punya temen perempuan untuk aku ajak bicara hal remeh harian supaya segalanya terasa lebih ringan. Awal dapet pasien seneng banget satu pasien bisa 2.5 jam padahal cuma pijat bayi, karna ngobrol lama. Seneng banget dapet cerita baru dari orang yang berbeda setiap harinya, banyak pelajaran dan semuanya terasa dekat di hati. Hari ini aku sadar Allah kabulkan semuanya, mbak Rita yg jauh bela belain dateng demi jenguk dan ketemu di rumah. Semoga sehat te...
Baca selengkapnya