Dilema Playlist Lagu di Hape
Hai haaiii, assalamu'alaikum bro sist (apadeh sok asik banget mbaknya hehe), akhirnya ogut hadir kembali dengan sekelumit pemikiran yang seringkali lewat lewat tapi tidak keluar dan berakhir mengendap saja di pojok pikiran, satu-satunya penghalang antara tersampaikannya info ini dengan anda semua hanyalah... Kemalasan si pemilik Blog ini. HAHAHAHA #naon
Lanjut.
Judul di atas agak kontroversial ya? Ya kan ya kan? Jujur saja nih aku sangat terharu dengan fakta bahwa kalian sudah klik link ini saja, mestinya gagasan tentang ide di atas setidaknya pernah mampir di pikiran kalian semua. Note: tulisan ini akan diisi mengenai pengalaman pribadi tentang musik itu sendiri, cara aku memandang disertai selipan kutipan yang agak apa istilahnya? menampar?
Lanjut lagi. Semoga padet tapi singkat
Jadi gini, berawal dari masa sebelum sekolah, duh kakek aku (atau yang aku sebut Aki) itu pengoleksi kaset, VCD, juga piringan hitam yang isinya lagu enyak enyak khas penggemar lagu lagu Pop America lebih lagi Indonesia mulai dari The Rollingstone, George Baker, Koes Ploes, Pance Pondaag, Alda, Ebiet G, lagu daerah Timur sampai Barat, dangdut lama pun ada. Aki punya dan menyediakan semua keperluan itu ditambah pula hobi karaokenya. Hobinya, bahkan makin maksimal saat punya banyak cucu sampai sampai dulu tiap kesana dari Bekasi turun motor pasti langsung disodorin mic dan nyanyi, suara musiknya aja sudah kedengaran sampai depan gang dan pertanyaannya sampai sekarang adalah 'apa nggak ada ya yang pernah terganggu?' tidak ada yang pernah komplain. Alhasil, sampai sekarang aku menyimpulkan justru orang seRT sama sama menikmati dari balik tembok rumah masing-masing, hitung-hitung konser gratis di tengah pemukiman Jakarta yang puadattt. Hehe..
Lanjut buruan.
Anak kalau namanya sudah dicekoki sejak kecil, di lingkungan yang mendukung pula jadilah membentuk diri ini untuk suka musik dan yang berhubungan dengan itu, semenjak sekolah dasar, sering banget terlampau sering malah nyanyi sampai sempat mau ikut idola cilik tapi terhalang banyak hal, masa SMP pun diisi nyanyi dari ujung koridor ke koridor lainnya sampai beberapa kali dipanggil kakak kelas datang ke kelasnya (duh gemeteran takut dilabrak dong) eh sampai di sana disuruh nyanyi tanpa alasan yang jelas, katanya bagus (sampai sini aku emang pamer udah emang pamer jadi tidak perlu berspekulasi dalam hati ya wkwkw). Singkatnya, lagu dan musik sudah sangat tidak asing untuk aku pribadi dan mungkin kebanyakan orang dari kita terlebih di jaman sekarang.
Kabar dan dakwah tentang ajakan meninggalkan musik sudah lama terdengar di telinga. Suer, berkali-kali didengar berkali-kali berusaha, berkali-kali pula kembali lagi dan malah menikmati makin banyak jenis genre musik yang berbeda, kpop dan India, terakhir yang nyangkut di telinga lagu Mandarin wkwkwkw gak nyangka sampai juga padahal dulu anti tapi sampai sadar kalau sukanya tetap lagu country. Loh apasi. Intinya... Pahit dan susah memang meninggalkan hal yang biasa dilakukan meskipun tau itu nggak dianjurkan atau bahkan dilarang? (Kita belum bahas sini yaa karena beda forum dan tidak mumpuni ilmunya hehe)
Kalau soal hukum, jujur pribadi aku yang sangat awam ini kalau sepintas pikiran ya maunya musik itu diperbolehkan karena enak dan menghibur, tapi .. jauh di dalam hati akupun nggak memungkiri apa yang disampaikan ustadz-ustadz itu yang memang bertolakbelakang dengan keinginan aku dan banyak orang di jaman ini benar adanya, semakin sering kamu dengarkan musik, semakin teralihkan dan jarang bersentuhan dengan Al-Qur'an. Terasa? Oya, hal ini nggak mesti berlaku cuma untuk anak pesantren yang rutin baca Qur'an sebelumnya ya, orang yang nggak pernah dan jarang baca pun kalau sudah coba tinggalkan mestilah lama-lama beralih ke Al-Qur'an (dengan catatan dia muslim ya).
Itu bukan tanpa alasan, aku pribadi percaya tiap orang tidak ada yang tidak memiliki obsesi apapun terhadap suatu hal. Entah obsesi pada seni, matematika, langit hingga agamanya masing-masing. Kalau ada orang bilang kehilangan minat akan suatu hal, aku rasa itu kurang tepat. Lebih tepatnya adalah orang itu meninggalkan satu minat kepada minat lainnya. Contohnya bisa dipraktekkan dalam hal apapun misalnya: orang yang terobsesi pada suatu bahasa, akan berkurang intensitas obsesinya bermain futsal, obsesi seseorang tentang matematika akan menyita pikirannya lebih banyak pada hitung menghitung ketimbang memikirkan lukisan. Tak terkecuali, kesukaan orang terhadap Al-Qur'an bisa menurun atau hilang sama sekali karena banyaknya intensitas mendengarkan musik, begitupun sebaliknya. Aku jadi ingat temanku pernah membagikan ini:
Dari situ, mestilah kalau kita mau jadi 'enggak egois egois amat' patut direnungkan dan dijadikan bahan pertimbangan untuk mencoba meninggalkan musik meskipun susah, sulit, kesel, hampa dsbnya. Dicoba kalau belum pernah, terus diusahakan kalau pernah tapi gagal terus. Alihkan ke minat yang lainnya dan sertakan minat itu dengan sambil mendengarkan lantunan Al-Qur'an yang mendengarnya saja sudah dapat pahala, in syaaAllah.
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (Q.S Al-A'raaf: 204)
Lain urusan dengan musik yang tidak ada jaminan apapun, malah mood kita cenderung mengikuti mood musik yang didengarkan sedih ya ikut sedih, senang ikut senang dan itupun sesaat. Berangkat dari situ sebenarnya, gimana sih usaha yang bisa dilakukan untuk berpindah minat dari musik ke Al-Qur'an?
Menurut aku ya, ini menurut aku.. cara pertama yang wajib banget dicoba adalah hapus-hapusin lagu di hape kamu, serius kalo untuk aku pribadi ini cukup efektif. Setelah itu kamu atur lah itu keinginan mendengarkan lagu kamu supaya tidak sesering dan seintens dulu. Emang sih berasa bar bar dan sadis sangat karena mesti menghilangkan semuanya apalagi hasil musik kiriman dia, iya dia Pak Ogah wkwkwk.
Sebenarnya, cara ini nggak sadis amat sih kalau dulihat dari sisi lainnya adalah hape lebih lowong memorinya, juga dengan akses internet kayak sekarang ini mudah banget untuk streaming sebagainya. Tapi.. dengan begini lah satu-satunya cara untuk membatasi diri, kalau lagi offline atau kuota habis atauuu di luar jangkauan wifi itu sangat menyusahkan dan alih alih dengerin lagu, yaa paling buka whatsapp email dan yang penting saja. Yekan
Terus, yang kedua kalau kita nggak punya playlist lagu di hape, pengalaman pribadi sih jadinya tidak punya clue lagu lagu enak apa aja yang mau didengerin dan akhirnya cuma mengandalkan ingatan yang lewat aja 'ah dengerin ini deh, trus apa ya oh ini deh'. Beda dengan kalau playlistnya sudah ada tinggal menunggu pasti lagu enak lewat. Coba sekali waktu kalau kamu hitung perbandingan jumlah lagu yang didenger dengan playlist dan yang dicari satu satu mengandalkan streaming kadang memutar lagu yang nggak begitu kita suka. Perbedaan jumlah lagunya sampai kota berhenti mendengarkan sebenarnya cukup jauh.
Jadi gini sebenernya bro sist, tujuan aku menulis ini ya untuk menghimbau sih sebisa mungkin selemah apapun kita dalam rutinitas baca dan mendengarkan Al-Qur'an tiap harinya. Tidak ada kata terlalu susah atau payah dalam hal ini, mari dicoba karena kita tidak pernah tahu akan sampai di titik mana usaha itu, sampai pada kamu benar-benar terlepas dan fokus pada mendengarkan Al-Qur'an setiap hari, sebagai hamba yang super duper banyak banget dosa macam aku rasanya amat patut diusahakan kayak begini supaya ada momen dan bagian kegiatan di setiap harinya (luar daripada shalat), yang membawa kita semakin dekat padaNya, in syaaAllah. Terakhir nih, aku bagikan link website download murottal yang memudahkan untuk mengisi playlist kamu. Di sini aku bagikan yang bacaan Sheikh Mishaari Rasheed yaa karena cukup mudah didengarkan dan halus, tapi ada banyak kok kalau kamu kau cari.
2. Download per Juz
Aku pribadi lebih suka download versi yang perSurah, tapi itu semua tentang selera, karena temanku juga banyak yang lebih suka simpan perJuz supaya sesuai dengan hapalannya. Aku baru banget memulai download dan berusaha tertatih-tatih memaksakan diri untuk dengerin sambil mengerjakan hal-hal lainnya termasuk sambil balesin chat kamu cmiiw hehe. Jadi, semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa jadi awal usaha kita semua.
Babhaayyy! Wassalamualaikum.

Komentar
Posting Komentar