Miko Aku Sayang

Ba'da maghrib tadi seperti hari-hari biasanya aku baru sampai di rumah sepulang kuliah, dan seperti biasanya juga kucing-kucingku yang tak pernah berkurang lucu telah hafal seketika mendengar suara motorku di depan rumah mereka berlari-lari menyambutku. Ya setidaknya itu menurutku meskipun jika yang benar-benar mereka tunggu adalah pemberian makan dariku bukan diriku sepenuhnya hehe .. Mereka tetep kucing-kucingku yang lucu dan setia menunggu.

Ada yang berbeda di sore ini, aku hampir lupa dengan rasanya ditinggal seorang tersayang atau kehilangan benda berharga. Lama sekali sampai ketika tadi maghrib aku membiarkan kedua kucingku masuk ke rumah -unyil dan cimeng- (biasanya gak boleh, cuma weekend atau pas lagi pengen banget ngelus ngelus terus), tiba-tiba nenekku dari Purwakarta yang sekarang tinggal di rumah memberi tahu aku bahwa kucingku yang berbulu belang dan hiris mati, kemarin. Dua kali aku meyakinkan telingaku tidak salah mendengar, seketika itu rasanya semua kenangan bersama kucingku melintas-lintas di depan mata dan membuatku tak dapat menahan tangis. Aku sesenggukan yang bahkan belum sempat mengganti baju seragamku.

Aku pikir tidak akan sesedih ini rasanya, tapi miko adalah yang pertama. Kucing pertama yang berhasil mengetuk hatiku dan hati semua anggota keluarga di rumah ini untuk lebih mencintai kucing sebagaimana cintanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada hewan ini. Dari Allah dan melalui miko kami semua menjadi sangat menyukai kucing.

Izinkan aku mengetik sedikit banyak memori awal perjalanan kami mencintai kucing di awal kehadiran miko di rumah ini. Awalnya kucing yang kurus berwarna hitam garis abu-abu terus saja bolak-balik ke rumah kami, dengan takut-takut. Tapi karena kami semua (aku,kakakku,ayah dan ibu kecuali adikku) tidak suka kucing dan sangat antipati meskipun tidak bersikap kasar hanya saja kami tidak membuka pintu rumah untuk hewan apapun termasuk hewan kesayangan Nabi ini. Berkali-kali kami mengusirnya tiap kali datang ke rumah berkali-kali itu pula miko datang lagi dan lagi. Tidak ada yang ia lakukan selain datang untuk numpang tidur, miko juga tidak berharap makanan karena nyatanya ia sangat takut pada manusia dan kami termasuk di dalamnya. Aku masih ingat ketika terus-menerus berusaha mengusirnya tiap kali miko datang, dengan bentakan hingga siraman air dan itu bukan hanya dilakukan olehku tapi oleh kamu semua kecuali adikku yang memang suka kucing.
Entah apa yang membuat ia begitu betah kembali kesini meski takut dan tak diberi apapun kecuali rasa takut itu sendiri, tidak ada makanan tidak ada sambutan baginya di rumah ini padahal kedua rumah di samping kanan kiri rumah kami kosong tapi begitulah jalannya Allah melembutkan hati kamu lewat miko hingga waktu berjalan dan kami mulai terbiasa dengan keberadaannya.

Orang pertama di keluarga kami yang membuka semua dan meyakinkan untuk membiarkan keberadaan miko di sini adalah kakakku yang kedua, aa Alif waktu itu masih di pertengahan kuliah radiography dan seringkali di rumah hanya seorang diri karena aku di pondok juga adikku mungkin itu pula yang membuat kakakku menjadi terikat dengan miko, tanpa disadari miko adalah satu-satunya yang tetap setia berada di rumah saat tak ada seorangpun dan miko selalu datang dalam saat-saat tersepi dan tersulit yang mesti dilalui aa Alif waktu itu.

Kami mulai membiarkan keberadaannya meskipun masih tak acuh, kakakku pun tak berani menyentuhnya karena ia selalu kaget dan kabur sulit sekali untuk menerima miko karena miko begitu takut pada manusia apalagi untuk disentuh. Belum lama kami mulai menerima, miko terus saja buang air besar maupun kecil di garasi rumah hampir habis kesabaran dan makin sering kami marah marah dan membentak miko sebelum kami tahu bahwa itu adalah bentuk kucing jantan menandai bahwa itu adalah teritorialnya.
Tetap saja sedekat apapun kakakku dengan miko, waktu itu karena aku sudah lulus dari pondok dan paling banyak waktu di rumah juga yang paling diandalkan -.- selalu aku yang membersihkan kotorannya, dalam seminggu bisa 3x aku menyikat garasi dengan sabun sampai pengharum karena ulah miko. Aku belum menerima keadaannya sama sekali karena tidak ada hal yang membuatku harus bertahan dengan miko bahkan menyayangi kucing apalagi miko yang selalu memberi aku pekerjaan tambahan.

Begitu seterusnya selama hampir setengah tahun sampai ketika miko datang ke rumah dengan keadaan kaki belakang kanan atau kirinya (aku lupa)  patah dan berdarah kami tidak tahu ia dipukul atau tertabrak yang jelas cukup parah waktu itu. Tiba-tiba kami semua yang di rumah terenyuh dan merasa sedih karenanya, pun aku. Miko yang selalu saja diusir dan takut pada kami masih kembali bahkan pada saat ia sakit ia begitu yakin kami akan mau mengurusnya.
Saat itu aku mulai merasa kasihan, aku mulai membuka diri dan mencoba mengelusnya meskipun respon miko takut-takut akupun juga :D (takut dicakar), dia hanya duduk di pojok garasi sambil terus menerus menjilati luka, akhirnya kami mulai memberinya makan dan minum rutin karena miko tidak dapat berjalan keluar mencari makan seperti biasanya. Aku meneteskan propolis pada lukanya yang aku yakin sangat sakit karena bahkan sampai berminggu berikutnya tiap aku bawa botol propolis yang tertutup sekalipun miko bisa hafal baunya dan menjauh sambil mengeluarkan suara "hhuuuee" lucu. Tapi aku tahu sekarang bahwa itu memulihkannya cepat (hanya sekitar 5 hari). Selama miko sakit, selama itu pula ia terus buang air di rumah. Tidak ada orang lain pasti aku yang membersihkan, di sisi lain aku sebal tapi juga kasihan dan pastinya sebal pada kakakku aa Alif karena hanya dekat dan mau mengelus miko tapi tidak mau menanggung kerugian (bersihin kotorannya >.<) tapi entah mengapa aku merasa lebih lega dan ikhlas ini semua karena Allah mulai melembutkan hati ini, walhamdulillah.

Berbulan hingga bertahan berlalu, dari yang tadinya miko hanya sekedar numpang tidur sampai pulang untuk meminta jatah makanan 3-4x sehari. Dari miko yang selalu takut pada manusia dan pada kami pastinya hingga selalu minta dielus tiap kami pulang. Dari kami yang selalu membenci keberadaannya sampai yang selalu rindu tiap miko jarang pulang karena musim kawin datang. Sampai seringkali aku entah kenapa sampai hilang rasa malu, temen-temen di kampus sampai hapal kalau habis acara dan ada makan siang yang lauknya ayam aku pasti bawa pulang bekas bekas tulangnya untuk miko. Bertahun berlalu, hingga miko yang sangat baik hati rela hanya sesekali pulang untuk meminta makan karena membiarkan 2 anak kucing tanggung (si kuning unyil dan hitam putih cimeng) yang datang ke rumah untuk menggantikan tempatnya.

Terakhir 2 hari lalu aku sempat mencari-cari miko ke sekitar gang memanggil-manggil namanya untuk membawanya ke dokter tidak peduli pandangan orang yang tak mengerti , akhir-akhir minggu ini miko sangat jarang pulang dan kalau pulang hanya minum tidak mau makan sekali minum bisa sampai hampir 10 menit saking lamanya, pun kalau makan sulit mengunyah yang aku baru sadar beberapa hari sebelum miko tiada. Aku tidak pernah menghitung sudah berapa tua umurnya, tapi yang aku tahu miko sedang sakit sampai terakhir aku sadar matanya yang bulat dan indah (seperti mata wall-e) menjadi juling dan mengeluarkan cairan, hidung miko bengkak dan kurus kering karena tidak bisa makan. Sempat aku sesenggukan menangis di depan miko karena miko tidak mau makan nasi yg aku campur ikan kesukaannya dan ketika ia tahu aku menangis, meskipun dalam keadaan matanya yang sulit melihat ia mendekatiku menempelkan badannya di kakiku ( miko selalu bisa membuat manusia yang ia cintai merasakan perhatiannya, kebiasaan ini tidak aku dapati di kucingku yang lainnya). Dan saat itu pula tidak seperti biasanya ia menengadahkan mukanya melihat ke atas agar dapat mengarahkan wajahnya padaku seakan-akan berkata "semua akan baik-baik saja". Semakin sesenggukan aku dibuatnya, tapi kemudian ia kembali pergi dari rumah karena mengalah pada kucing kucing di rumah yang selalu cemburu tiap miko datang.

Kemarin aku pulang ke rumah nenekku karena harus mengambil seragam bidanku yang satu lagi,aku sepertinya biasanya tiap ke rumah nenek aku menginap dan berangkat dari rumah nenekku ke kampus keesokan harinya, dan baru kembali ke rumah tadi maghrib.
Meski sangat sedih, namun ada hal yang tak boleh dilupakan dan harus ditanamkan dalam hati. Tentang firman Allah Subhānahu wa Ta'āla :
و عسى ان تحبوا شيئا وهو شر لكم و عسى ان تكرهوا شيئا و يجعل الله فيه خيرا كثيرا
"Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu dan boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal Allah menjadikan di dalamnya kebaikan yang banyak,"

Aku pernah begitu benci pada kucing hewan kesayangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, aku pernah begitu kasar dan menghindari meski hanya berada di dekatnya, aku pernah begitu takut menjadi mandul karenanya (yang tidak pernah ada bukti ilmiah mengenai itu) dan dari Allah melalui miko, Allah lembutkan hatiku dan seluruh keluarga untuk lebih menyayangi hewan khususnya kucing, menjadikan hati kami cenderung dan cinta pada mereka, terhibur karena keberadaannya dan rindu pada ketiadaan kucing-kucing kami di rumah. Sampai pada tahap kami bisa mengenali jenis kucing dan sadar bahwa tiap kucing memiliki wajah yang berbeda :D

Untuk teman-teman di luar sana yang belum menyukai hewan khususnya kucing dan malah cenderung bersikap kasar, jadilah penyayang setidaknya kalau tidak suka janganlah menyiksa. Cukup biarkan adanya mereka, jika tidak mau mengusap bulunya sisihkan saja sisa makanan kalian yang tidak berguna bagi teman-teman untuk mereka, namun bisa menutup lapar perut mereka berhari-hari.
Kucing-kucing dan hewan lainnya adalah makhluk ciptaan Allah yang barangkali dengan pemberian sisa itu mendoakan kita tanpa kita sadari dan menjadi pemberat amal kebaikan kita di akhirat nanti, aamiin yaa Rabb.

Makasih banyak udah mau mampir ke blog aku. Tulisan ini aku ketik malam habis tadi ketiduran karna capek nangis hehe ini jam 1:35 pagi dan aku baru mandi tadi jam setengah 11an, butuh waktu berjam-jam buat nulis tulisan gini aku membiasakan diri untuk nulis melalui blog ini. Karena yang sudah sudah terlalu sering hal besar aku tunda penulisannya sampai bener-bener lupa memori itu (semoga kebiasaan ini gak berlanjut hehe). Akhir kata mohon maaf dan semoga bermanfaat buat kita semua. Selamat tidur jangan lupa rutinitas sebelum tidur; doa.
Wassalamualaikum warahmatullah 💞

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faqih kakak Daris

Tahun Semuanya Berubah

1 Tahun Homecare